Sabtu, 23 April 2011

JAMUR-TIRAM USAHA BISNIS DI BALI

Usaha budidaya jamur : bila ditekuni dengan serius (fokus) akan menjadi Peluang Bisnis / Peluang Usaha  yang menjanjikan karena dari hulu sampai hilir bisa dibuat sumber pemasukkan (income). Untuk budidaya jamur  tak perlu susah-suah cari bibitnya  ke Jawa saja di Bali juga sudah ada , di Dsn dauh Margi Ds, Pemaron Kec Buleleng, sudah siap melayani bibit jamur (baglog jamur ) yg tidak kalah mutunya dgn produk lain.

Apalagi masalah tenaga kerja juga berlimpah, tinggal kita mau atau tidak untuk memulai usaha budidaya khususnya jamur.

Dalam usaha budidaya jamur ada istilah :
  1. Bibit Kultur murni atau disebut biakan murni atau disebut  PDA
  2. Bibit Sub. Kultur atau disebut F.1
  3. Bibit Bibit Induk disebut F.2
  4. Bibit Semai.
Keempat point di atas bila diurai secara detail akan menjadi peluang usaha atau peluang bisnis yang menjanjikan namun  tidak semua orang bisa melakukkanya, misalkan.
Pengadaan lokasi / area.:
Bila akan mendirikan usaha budidaya jamur disuatu daerah dengan jangkau yang lebih luas lagi agar menjadi besar [menjadi sentral usaha budidaya jamur] , maka memerlukan invovasi dalam bentuk informasi / promosi, dengan tujuan agar banyak orang membuka usaha budidaya jamur disatu tempat yang sama. Dampaknya adalah harga tanah akan meningkat [melonjak], kehidupan ekonomi pun akan bergerak dari semua sektor.

Pengadaan bahan baku baik untuk peralatan kerja, bangunan dan budidaya jamur.
Dipersoalan ini pun sama, dengan berkembangnya usaha budidaya jamur di satu tempat yang sama, akan terjadi kebutuhan bahan - bahan meningkat. Dipersoalan ini akan terbentuk suplier - suplier jamur dari komunitas petani jamur.

Pengadaan tenaga kerja yang berkwalitas.
Tenaga kerja yang dibutuhkan pun akan meningkat baik tenaga kerja yang mempunyai keahlian maupun yang hanya mengandalkan tenaga / otot saja. Bila perkembangan sangat cepat tenaga lokal akan kekurangan, maka tenaga dari luar pun akan didatangkan, disektor ini pun akan tercipta lapangan pekerjaan.

Pengadaan informasi yang bermutu.
Didalam usaha budidaya jamur pun memerlukan informasi - informasi yang bermutu untuk menunjang kelangsungan usaha tsb, informasi yang harus selalu di dapat adalah informasi yang bersifat teknis maupun non teknis. 

Coba renungkan lebih dalam lagi !!!! begitu indahnya usaha budidaya jamur banyak sekali tercipta peluang usaha & peluang bisnis, bisa bermanfaat untuk diri kita sendiri maupun untuk orang lain. Silahkan anda pilih mau dari hulu sampai hilir atau mengambil sebagian bidang saja.

Contoh ke 01 : anda akan memulai usaha budidaya jamur mulai dari perawatan media tanam / baglog tumbuh menjadi jamur >> tujuan : hasil panen untuk diproduksi menjadi makanan [kering & basah] dan sebagian jamur segar untuk dijual.
Untuk memulai usaha budidaya jamur usahakan minimum menjadi dua sumber income [jangan satu, alasan bila terjadi sesuatu hal tdk akan menjadi bangkrut / rugi]. 

Contoh ke 02 : anda akan memulai usaha budidaya  jamur  mulai dari pengadaan  baglog [media tanam / bibit semai],Sampai penjualan produk jamur,
 Tujuan budidaya jamur :  menjual jamur segar dan menjual makanan dgn bahan dasar jamur [makanan kering & makanan basah].
Kesimpulan :  tiga sumber income [pendapatan] yang akan dihasilkan.

Asumsi hasil Panen jamur.
Setelah 10 - 15 hari kemudian dapat dipanen untuk pertama kali, panen berikutnya setiap dua hari sekali secara teratur selama 6 bulan.
Analisa Usaha Tani Jamur Tiram ( 5.000 Polybag )

I. Biaya operasional
a. Biaya langsung 5.000 polybeg @ RP. 2500,- = Rp. 12.500.000,-
    Tenaga kerja ( perawatan ,panen) = Rp.1.000.000,-
b. Biaya tak langsung
    Kumbung ( Rumah jamur ) Ukuran 7 x 10 m  = Rp. 6.000.000,-  
c. Tak terduga = Rp. 500.000,-
    TOTAL = Rp. 20.000.000,-

II. Penerimaan
Setiap panen Rp. 20.250.000,-

Periode panen ke I
Tiap polybog panen 400 gr Harga RP. 10.125
Jadi : 400 x 5.000 = 2.000 kg x Rp.10,125
Periode I  :  Rp. 20.250.000 - Rp.20.000.000  = Rp.    .250.000
Periode II :  Rp. 20.250.000 - Rp   9.750.000  = RP.10.500.000
Periode III : Rp. 20.250.000 - Rp   9.750.000  = RP.10.500.000  
Periode IV : Rp. 20.250.000 - Rp   9.750.000  = RP.10.500.000
Total  bersih keuntungan :Rp 31,750.000,-
Dengan dimulai  usaha budidaya jamur seperti contoh diatas insya allah kegagalan [kebangkrutan] tidak akan terjadi, malahan keuntungan  [profit]  akan berlipat ganda.