Sabtu, 23 November 2013

Apa yang Harus Diperhatikan Budidaya Jamur Tiram



   Syarat syarat Budidaya jamur tiram
• Bibit
Untuk budidaya jamur tiram, dapat menggunakan substrat kayu, serbuk gergaji, ampas tebu atau sekam. Namun untuk mempermudah proses ini, banyak perusahaan penyedia bibit jamur yang sudah mengemasnya dalam bentuk baglog. Artinya, bibit sudah tertanam dalam media tanam dan hanya siap untuk masa panen, sehingga hal ini akan mempermudah pembudidaya jamur tiram yang masih tergolong pemula.

• Rumah Jamur
Penyiapan bangunan untuk mendukung proses hidup jamur, dapat porsi cukup penting untuk diperhatikan, dimana bentuk dan ukuran bangunan disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, penerapan untuk kebutuhan sekitar 500-1.000 buah bag log, diperlukan bangunan dengan ukuran 6mx4mx4m. Bahan yang diperlukan untuk aplikasi rumah jamur berupa tiang, kaso, dan terbuat dari bambu atau kayu yang telah diawetkan.
• Jaga Temperatur

Pemeliharaan sub-start tanam dalam hal ini, harus memperhatikan faktor lingkungan. Selama pertumbuhan bibit (serat atau miselia seperti benang kapas), temperatur diatur antara 28-30 C. Sementara untuk pertumbuhan tubuh buah jamur sampai panen, temperatur diatur antara 26-28 C.
Selama pertumbuhan bibit dan pertumbuhan tubuh buah jamur, kelembaban udara diatur sekitar 90%. Sebab kalau kurang, maka baglog akan mengering. Agar kelembababan terjamin, lantai ruangan sebaiknya disiram air bersih pada pagi dan sore hari. jika terlalu panas ditambah penyiraman pada siang hari.

Masa Panen
“Jamur termasuk jenis tanaman budidaya yang memiliki masa panen cukup cepat. Buahnya dapat dipanen dalam jangka waktu 40 hari setelah pembibitan.
Dengan frekuensi panen yang dilakukan setiap hari, karena pertumbuhan masing-masing tanaman yang bervariatif. Pemanenan jamur bisa dilakukan antara 4-6 kali dan jumlah jamur yang dipanen per musim. Setelah melewati masa panen, sisa baglog tidak harus dibuang masih dapat dibuat pupuk kompos. dan mulai merencanakan penggantian dengan baglog yang baru. usia baglog normal 4 - 6 kali panen.

Manfaat dan Kandungan Jamur Tiram
Jamur ini terkenal dengan rasa lezat dan aromanya tajam seperti merica. kandungan gizinya pun cukup tinggi, yaitu dengan komposisi protein sekitar 10-30%, vitamin C antara 36-58 mg/100 gram. Biasanya sosok jamur tiram ini ada pada menu masakan, seperti nasi goreng jamur dan panggang jamur.
Jamur tiram selain dapat disayur, juga dapat diolah jadi makanan lain. Misalnya kerupuk, keripik atau dengan nama lain tiram crip atau tiram chips. Selain itu, juga populer sebagai masakan sup dan pepes. Banyaknya penggemar jamur tiram, karena terdapatnya banyak kandungan nutrisi di dalamnya yang terdiri atas kadar air (92,2%), lemak (1,1%), karbohidrat total (59,2%), serat (12%), dan nilai energi (261%).

Rabu, 24 Juli 2013

Optimalkan hasil Panen Jamur





Cara merawat dan membudidayakan jamur tiram dengan benar akan menghasilkan hasil panen jamur tiram yang berkualitas pula. Banyak orang bilang bahwa budidaya jamur tiram tidak sesulit yang dijelaskan di buku-buku tebal yang berjejer di toko buku.
Jika kita berbicara asal panen, asal berbuah, asal jamurnya keluar saja memang benar sangat mudah. Namun akhir-akhir ini beberapa rekan mengeluhkan hasil panen jamurnya yang tidak maksimal. Hasil panen hanya mencapai rata-rata  300 gram baglog. Padahal dengan menggunakan beberapa trik ada yang di buku-buku konvensional maka kita bisa mendapatkan hasil hingga 500 gram lebih.
Bagi para petani jamur terutama pemula, mungkin belum tahu bagaimana caranya merawat jamur dengan benar. Nah, oleh karena itu agar anda tidak perlu repot-repot membli buku maka kita share trik yang biasa kita lakukan untuk meningkatkan hasil panen jamur tiram dalam masa produksi.

A. Kondisi Kumbung 
Kondisi kumbung ini biasanya fokus pada 3 faktor utama

1. Sirkulasi Udara
Perhatikan sirkulasi udara di dalam kumbung jamur. Jangan sampai pengap dan tingka kelembapan yang baik adalah sekitar 85%. Indikator sederhananya, bila suasana di dalam kumbung cukup nyaman bagi anda untuk bernafas, maka jamur dalam lingkungan yang baik untuk tumbuh. Kumbung yang kurang baik hasil panennya biasanya memiliki sirkulasi udara yang buruk. Beberapa dikarenakan jumlah log di dalam kumbung terlalu banyak sehingga terkesan sesak.
Jika kondisi kumbung sering berubah-ubah (dengan perubahan yang sangat mencolok), maka akan mengakibatkan jamur akan dan mempengaruhi produktifitasnya. Kondisi yang ideal untuk kumbung jamur adalah suhu 22-28′C dan kelembaban 85-90%.
“Lakukan penyiraman lantai dan pengkabutan ruangan agar kondisi itu tercapai”. 

2. Pencahayaan
Jamur memang tidak membutuhkan cahaya yang banyak namun kumbung juga tidak boleh terlalu gelap

3. Kebersihan Kumbung
Tidak sekedar kebersihan rak, atap dan sebagainya namun pastikan juga bahwa kumbung bersih dari kontaminasi asap dan C02


B. Hama Jamur
Pengawasan terhadap hama jamur adalah hal terpenting. Sebenarnya jika anda sudah menjaga 3 hal di atas maka akan dapat meminimalisir hama jamur. Ini kami juga men-share tentang penyakit dan cara menangani hama jamur

Hama pada Tumbuhan Jamur
Ada beberapa jenis hama yang mengganggu pertumbuhan jamur, antara lain sebagai berikut :

1. Serangga
Jenis serangga yang sering mengganggu pertumbuhan jamur adalah lalat dan nyamuk. Keberadaan serangga-serangga ini akan memakan miselium dan buah jamur sehingga hasil panen jamur kurang maksimal. Selain itu hama serangga juga membawa virus atau penyakit jamur, jadi sebisa mungkin lakukan pencegahan agar kumbung jamur Anda terhindar dari hama serangga. Pencegahan dapat Anda lakukan dengan memasang kawat kasa berukuran kecil pada bagian ventilasi, dan memasang plastik bening pada luar pintu, agar serangga menghindari kumbung jamur.

2. Laba-laba
Hama laba-laba biasanya akan memakan tubuh buah jamur dan menyebarkan spora jamur yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman. Untuk pencegahannya bisa Anda lakukan dengan cara menaburkan serbuk kapur pada lantai dan dinding ruang kumbung, selanjutnya Anda juga bisa memusnahkan sarang laba-laba yang biasanya terdapat di sela-sela tumpukan baglog jamur.

3. Cacing
Hama cacing biasanya memakan miselium sehingga jamur gagal tumbuh. Oleh sebab itu, pastikan proses sterilisasi dilakukan dengan sempurna agar telur-telur cacing juga ikut mati.

4. Rayap
Hama rayap biasanya memakan zat selulosa yang terkandung di dalam kayu, hal ini tentu cukup mengkhawatirkan karena kemungkinan besar baglog juga akan mengalami kerusakan. Untuk mencegahnya, Anda bisa menyemprotkan ekstrak sirih ke bagian tanah atau bagian kumbung yang diserang rayap.

5. Siput
Biasanya hama siput menyerang tubuh buah jamur sehingga pertumbuhannya kurang optimal. Untuk mencegah kemungkinan buruk tersebut, Anda bisa menggunakan ekstrak jarak pagar dan menyemprotkannya ke lantai ruang kumbung dan rak baglog jamur.

Penyakit pada jamur
Selain adanya serangan hama pengganggu, tumbuhan jamur juga sering terkena beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh fungi, kapang, bakteri, ataupun virus. Biasanya penyakit-penyakit tersebut muncul apabila cara budidaya jamur yang dilakukan kurang maksimal. Beberapa jenis penyakit yang menyerang jamur antara lain sebagai berikut :

1. Tricoderma spp.
Biasanya jamur yang terkontaminasi organisme ini ditandai dengan munculnya bintik-bintik atau noda hijau pada media baglog jamur, sehingga pertumbuhan miselium terhambat. Cara mencegahnya dengan melakukan sterilisasi peralatan maupun SDM sebelum proses perawatan kumbung berlangsung.

2. Mucor spp.
Tumbuhan jamur yang terkontaminasi mucor ditandai dengan munculnya noda hitam pada permukaan baglog. Kondisi ini membuat pertumbuhan miselium kurang optimal, sehingga jamur gagal untuk dibudidayakan. Cara pencegahannya bisa dilakukan dengan mengurangi jumlah susunan baglog jamur dan menurunkan suhu ruangan kumbung dengan mengatur sirkulasi udaranya.

3. Neurospora spp.
Penyakit neurospora menimbulkan tepung berwarna orange pada permukaan kapas penyumbat baglog. Pencegahan bisa Anda lakukan dengan melakukan sterilisasi media jamur dan mengurangi jumlah susunan baglog.

4. Penicillium spp.
Munculnya penicillium ditandai dengan tumbuhnya miselium berwarna cokelat atau merah tua. Selanjutnya untuk melakukan pencegahan, yang terpenting adalah menjaga kebersihan ruang inkubasi jamur.

5. Corpinus
Penyakit corpinus biasanya menyerang jamur kuping, penyakit ini muncul dari alat-alat, rak baglog, atau bibit yang kurang steril. Untuk mencegahnya, Anda bisa melakukan pasteurisasi hingga suhu mencapai 60-70°C, dan menjaga kebersihan alat, bibit, ruang kumbung jamur, SDM, dll.
Lakukan segala tahapan budidaya jamur dengan benar, dan jagalah kebersihan sarana serta prasarana yang Anda gunakan. Semoga tips bisnis pekan ini yang membahas cara mencegah hama dan penyakit pada jamur bisa memberikan manfaat bagi para pembaca. Jangan pernah takut untuk mencoba,


C. Cara Perawatan Baglog
Kebanyakan para petani jamur baru hanya membiarkan baglog tumbuh dengan sendirinya. Baglog pun perlu dirawat agar tetap produktif. Caranya adalah:

1. Trik Membuka baglog
Buatlah bukaan di bagian belakang baglog setelah panen pertama dari depan, dan buka cincin baglog lalu lipat/ potong  plastik, dengan begitu baglog akan terbuka lebar bagian depannya. Hal ini akan membuat jamur bebas tumbuh keluar dan lebih banyak. Namun perlu diingat bahwa hal ini akan menimbulkan penguapan yang tinggi pada baglog, dan baglog akan cepat kering jika kondisi kumbung tidak dijaga dengan baik.
Pertumbuhan dari Belakang dan sisi pinggir hasil bukaan

2. Peremajaan Baglog
Jika baglog sudah beberapa kali panen atau baglog sudah agak lama, biasanya permukaan baglog akan berwarna kecoklatan atau kehitaman, terutama di bagian depan yang dibuka lebar. Ini akan menghambat pertumbuhan jamur yang akan keluar, karena tertutup oleh serbuk kayu yang busuk atau mati. Maka lakukan peremajaan, yaitu dengan membersihkan bagian baglog yang kotor/ rusak dengan cara dikerik
bagian permukaan yang kotor/ rusak tersebut agar terlihat lagi bagian yang putih dari baglog. Memang lama kelamaan baglog akan pendek, tapi cara ini makin membuat baglog lebih produktif. Cara ini akan memicu pertumbuhan jamur kembali setelah lama tidak panen.


3. Trik Kejutan Pada Kumbung
Buatlah kejutan pada
kumbung jamur. Kejutan ini adalah dengan cara melakukan penyinaran pada kumbung, tapi bukan sinar matahari langsung, dan jangan terlalu lama, cukup 10-15 menit aja lihat. Caranya yaitu dengan membuka pintu atau jendela kumbung yang mungkin sudah disediakan, dan secara otomatis sirkulasi udara juga akan bertambah. Jangan terlalu lebar, yang penting ada cahaya masuk yang bisa menerangi ruangan. Hal ini akan merangsang pertumbuhan jamur karena perubahan kondisi yang mendadak.  Jika terlalu lebar dibuka, hawa panas bisa masuk  merusak jamur yang sedang tumbuh dan suhu, kelembaban, akan berubah pula.
Buatlah kejutan lagi. Yaitu jika kumbung sudah begitu sangat lembab, disebabkan karena kondisi kumbung terlalu jenuh dengan uap air di udara. Ini juga bisa membuat jamur menjadi terlalu basah dan lembek kekuning kuningan. Maka hentikan penyiraman dan pengabutan selama 3-5 hari, ini akan membuat kumbung jadi normal kembali dan bisa merangsang pertumbuhan jamur karena perubahan kondisi yang terjadi dalam  kumbung, hal ini lakukan  1 minggu sekali.
Itulah beberapa cara untuk memaksimalkan hasil panen jamur tiram. Semoga berguna bagi para pelaku pebudidaya jamur tiram. Memang masih banyak lagi tips – tips yang mampu menambah hasil panen yaitu dengan menambahkan zat-zat nutrisi untuk pertumbuhan. Namun intinya untuk memperoleh hasil yang optimal, memang diperlukan perawatan yang bersih, benar dan baik.


Minggu, 27 Januari 2013

Jamur Tiram di Daerah Panas




Cara Budidaya Jamur Tiram di Daerah Panas

Menekuni bisnis budidaya jamur tiram memang sangat menguntungkan. Tingginya permintaan pasar dan mudahnya proses budidaya jamur tiram menjadi salah satu alasan mengapa jenis jamur ini lebih sering dibudidayakan masyarakat dibandingkan jenis jamur lainnya. Meskipun begitu, sampai hari ini ada sebuah kendala yang sering dihadapi para pemula dalam menjalankan bisnis budidaya jamur tiram. Yaitu faktor pemilihan lokasi budidaya yang sesuai dengan habitat hidup jamur tersebut.

Biasanya pertumbuhan jamur tiram akan optimal sepanjang tahun bila lokasi budidayanya sesuai dengan habitat aslinya, yakni di kawasan pegunungan atau di daerah dataran dengan ketinggian antara 400-800 meter di atas permukaan air laut (mdpl), serta memiliki suhu udara sekitar 20-28°C dengan tingkat kelembapan sekitar 70% sampai 80%. Lalu bisakah jamur tiram dibudidayakan di daerah panas? Bisa.........aja,  tumbuh dgn baik.

Bagi Anda yang berada di daerah dataran rendah khususnya di lingkungan yang cukup panas, kini tidak perlu takut lagi untuk mencoba budidaya jamur tiram. Sebab ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menyiasati kondisi lingkungan di sekitar Anda. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, mari kita bahas bersama beberapa tips bisnis yang bisa Anda gunakan untuk membudidayakan jamur tiram di daerah panas. Hub,"Jamur Surya Bali" Skema bangunan kumbung yg cocok dan telah berhasil dgn baik.

Pertama, langkah mudah yang bisa Anda coba yaitu membuat bangunan kumbung jamur dengan sistem sirkulasi udara yg cukup baik. Yang dimaksud disini adalah menutup sirkulasi kumbung jamur di siang hari agar kelembapan di dalamnya tetap terjaga, dan membukanya pada malam hari sehingga suhu ruangan di dalam kumbung jamur bisa lebih dingin.

Kedua, gunakan bahan atap yang tidak menyerap panas. Hal ini penting agar intensitas sinar matahari yang masuk ke dalam kumbung jamur tidak berlebihan. Beberapa bahan yang bisa Anda gunakan sebagai atap kumbung jamur antara lain anyaman bambu, atau genteng.

Ketiga, faktor kelembapan merupakan syarat utama yang harus terpenuhi dalam budidaya jamur tiram, sebab kelembapan udara sangat berpengaruh pada pertumbuhan jamur. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa meletakkan beberapa tong/wadah air di dalam kumbung jamur untuk meningkatkan kelembapan ruangan.

Keempat, karena lokasi budidaya jamur berada di daerah panas, maka usahakan untuk membuat bangunan kumbung di tempat yang teduh atau dekat dengan pepohonan. Selain itu hindari pula pembuatan pintu kumbung yang berada di arah matahari terbit atau terbenam, hal ini dilakukan untuk mencegah sinar matahari langsung masuk ke ruangan kumbung.

Kelima, lindungi sekitar lokasi kumbung dari sinar matahari langsung yang terlalu menyengat. Anda bisa melakukannya dengan cara menanam banyak pohon rindang (perdu) disekeliling kumbung jamur.

Keenam, untuk memperlancar sirkulasi udara di dalam kumbung jamur tiram, usahakan tinggi bangunan kumbung dibuat lebih tinggi atau tidak kurang dari 4 meter.

Ketujuh, perhatikan rak penyimpanan baglog jamur yang dibuat. Bila di daerah dingin rak yang dibuat pada kumbung jamur bisa mencapai 5 tingkat, pastikan rak yang dibuat di daerah panas tidak lebih dari 3 tingkat.

Kedelapan, karena lokasi kumbung jamur berada di daerah panas, maka sebisa mungkin lakukan penyiraman lebih sering dibandingkan di daerah pegunungan. Penyiraman baglog jamur bisa  Anda lakukan minimal 3 kali dalam sehari.

Nah, dengan demikian Anda tidak perlu khawatir jika ingin mmbudidayakan jamur tiram tetapi daerah Anda merupakan daerah yang panas. Silahkan mencoba peluang bisnis jamur dimanapun Anda tinggal. Mulai dari yang kecil, mulai dari yang mudah, mulai dari sekarang! Salam sukses.