Rabu, 24 Juli 2013

Optimalkan hasil Panen Jamur





Cara merawat dan membudidayakan jamur tiram dengan benar akan menghasilkan hasil panen jamur tiram yang berkualitas pula. Banyak orang bilang bahwa budidaya jamur tiram tidak sesulit yang dijelaskan di buku-buku tebal yang berjejer di toko buku.
Jika kita berbicara asal panen, asal berbuah, asal jamurnya keluar saja memang benar sangat mudah. Namun akhir-akhir ini beberapa rekan mengeluhkan hasil panen jamurnya yang tidak maksimal. Hasil panen hanya mencapai rata-rata  300 gram baglog. Padahal dengan menggunakan beberapa trik ada yang di buku-buku konvensional maka kita bisa mendapatkan hasil hingga 500 gram lebih.
Bagi para petani jamur terutama pemula, mungkin belum tahu bagaimana caranya merawat jamur dengan benar. Nah, oleh karena itu agar anda tidak perlu repot-repot membli buku maka kita share trik yang biasa kita lakukan untuk meningkatkan hasil panen jamur tiram dalam masa produksi.

A. Kondisi Kumbung 
Kondisi kumbung ini biasanya fokus pada 3 faktor utama

1. Sirkulasi Udara
Perhatikan sirkulasi udara di dalam kumbung jamur. Jangan sampai pengap dan tingka kelembapan yang baik adalah sekitar 85%. Indikator sederhananya, bila suasana di dalam kumbung cukup nyaman bagi anda untuk bernafas, maka jamur dalam lingkungan yang baik untuk tumbuh. Kumbung yang kurang baik hasil panennya biasanya memiliki sirkulasi udara yang buruk. Beberapa dikarenakan jumlah log di dalam kumbung terlalu banyak sehingga terkesan sesak.
Jika kondisi kumbung sering berubah-ubah (dengan perubahan yang sangat mencolok), maka akan mengakibatkan jamur akan dan mempengaruhi produktifitasnya. Kondisi yang ideal untuk kumbung jamur adalah suhu 22-28′C dan kelembaban 85-90%.
“Lakukan penyiraman lantai dan pengkabutan ruangan agar kondisi itu tercapai”. 

2. Pencahayaan
Jamur memang tidak membutuhkan cahaya yang banyak namun kumbung juga tidak boleh terlalu gelap

3. Kebersihan Kumbung
Tidak sekedar kebersihan rak, atap dan sebagainya namun pastikan juga bahwa kumbung bersih dari kontaminasi asap dan C02


B. Hama Jamur
Pengawasan terhadap hama jamur adalah hal terpenting. Sebenarnya jika anda sudah menjaga 3 hal di atas maka akan dapat meminimalisir hama jamur. Ini kami juga men-share tentang penyakit dan cara menangani hama jamur

Hama pada Tumbuhan Jamur
Ada beberapa jenis hama yang mengganggu pertumbuhan jamur, antara lain sebagai berikut :

1. Serangga
Jenis serangga yang sering mengganggu pertumbuhan jamur adalah lalat dan nyamuk. Keberadaan serangga-serangga ini akan memakan miselium dan buah jamur sehingga hasil panen jamur kurang maksimal. Selain itu hama serangga juga membawa virus atau penyakit jamur, jadi sebisa mungkin lakukan pencegahan agar kumbung jamur Anda terhindar dari hama serangga. Pencegahan dapat Anda lakukan dengan memasang kawat kasa berukuran kecil pada bagian ventilasi, dan memasang plastik bening pada luar pintu, agar serangga menghindari kumbung jamur.

2. Laba-laba
Hama laba-laba biasanya akan memakan tubuh buah jamur dan menyebarkan spora jamur yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman. Untuk pencegahannya bisa Anda lakukan dengan cara menaburkan serbuk kapur pada lantai dan dinding ruang kumbung, selanjutnya Anda juga bisa memusnahkan sarang laba-laba yang biasanya terdapat di sela-sela tumpukan baglog jamur.

3. Cacing
Hama cacing biasanya memakan miselium sehingga jamur gagal tumbuh. Oleh sebab itu, pastikan proses sterilisasi dilakukan dengan sempurna agar telur-telur cacing juga ikut mati.

4. Rayap
Hama rayap biasanya memakan zat selulosa yang terkandung di dalam kayu, hal ini tentu cukup mengkhawatirkan karena kemungkinan besar baglog juga akan mengalami kerusakan. Untuk mencegahnya, Anda bisa menyemprotkan ekstrak sirih ke bagian tanah atau bagian kumbung yang diserang rayap.

5. Siput
Biasanya hama siput menyerang tubuh buah jamur sehingga pertumbuhannya kurang optimal. Untuk mencegah kemungkinan buruk tersebut, Anda bisa menggunakan ekstrak jarak pagar dan menyemprotkannya ke lantai ruang kumbung dan rak baglog jamur.

Penyakit pada jamur
Selain adanya serangan hama pengganggu, tumbuhan jamur juga sering terkena beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh fungi, kapang, bakteri, ataupun virus. Biasanya penyakit-penyakit tersebut muncul apabila cara budidaya jamur yang dilakukan kurang maksimal. Beberapa jenis penyakit yang menyerang jamur antara lain sebagai berikut :

1. Tricoderma spp.
Biasanya jamur yang terkontaminasi organisme ini ditandai dengan munculnya bintik-bintik atau noda hijau pada media baglog jamur, sehingga pertumbuhan miselium terhambat. Cara mencegahnya dengan melakukan sterilisasi peralatan maupun SDM sebelum proses perawatan kumbung berlangsung.

2. Mucor spp.
Tumbuhan jamur yang terkontaminasi mucor ditandai dengan munculnya noda hitam pada permukaan baglog. Kondisi ini membuat pertumbuhan miselium kurang optimal, sehingga jamur gagal untuk dibudidayakan. Cara pencegahannya bisa dilakukan dengan mengurangi jumlah susunan baglog jamur dan menurunkan suhu ruangan kumbung dengan mengatur sirkulasi udaranya.

3. Neurospora spp.
Penyakit neurospora menimbulkan tepung berwarna orange pada permukaan kapas penyumbat baglog. Pencegahan bisa Anda lakukan dengan melakukan sterilisasi media jamur dan mengurangi jumlah susunan baglog.

4. Penicillium spp.
Munculnya penicillium ditandai dengan tumbuhnya miselium berwarna cokelat atau merah tua. Selanjutnya untuk melakukan pencegahan, yang terpenting adalah menjaga kebersihan ruang inkubasi jamur.

5. Corpinus
Penyakit corpinus biasanya menyerang jamur kuping, penyakit ini muncul dari alat-alat, rak baglog, atau bibit yang kurang steril. Untuk mencegahnya, Anda bisa melakukan pasteurisasi hingga suhu mencapai 60-70°C, dan menjaga kebersihan alat, bibit, ruang kumbung jamur, SDM, dll.
Lakukan segala tahapan budidaya jamur dengan benar, dan jagalah kebersihan sarana serta prasarana yang Anda gunakan. Semoga tips bisnis pekan ini yang membahas cara mencegah hama dan penyakit pada jamur bisa memberikan manfaat bagi para pembaca. Jangan pernah takut untuk mencoba,


C. Cara Perawatan Baglog
Kebanyakan para petani jamur baru hanya membiarkan baglog tumbuh dengan sendirinya. Baglog pun perlu dirawat agar tetap produktif. Caranya adalah:

1. Trik Membuka baglog
Buatlah bukaan di bagian belakang baglog setelah panen pertama dari depan, dan buka cincin baglog lalu lipat/ potong  plastik, dengan begitu baglog akan terbuka lebar bagian depannya. Hal ini akan membuat jamur bebas tumbuh keluar dan lebih banyak. Namun perlu diingat bahwa hal ini akan menimbulkan penguapan yang tinggi pada baglog, dan baglog akan cepat kering jika kondisi kumbung tidak dijaga dengan baik.
Pertumbuhan dari Belakang dan sisi pinggir hasil bukaan

2. Peremajaan Baglog
Jika baglog sudah beberapa kali panen atau baglog sudah agak lama, biasanya permukaan baglog akan berwarna kecoklatan atau kehitaman, terutama di bagian depan yang dibuka lebar. Ini akan menghambat pertumbuhan jamur yang akan keluar, karena tertutup oleh serbuk kayu yang busuk atau mati. Maka lakukan peremajaan, yaitu dengan membersihkan bagian baglog yang kotor/ rusak dengan cara dikerik
bagian permukaan yang kotor/ rusak tersebut agar terlihat lagi bagian yang putih dari baglog. Memang lama kelamaan baglog akan pendek, tapi cara ini makin membuat baglog lebih produktif. Cara ini akan memicu pertumbuhan jamur kembali setelah lama tidak panen.


3. Trik Kejutan Pada Kumbung
Buatlah kejutan pada
kumbung jamur. Kejutan ini adalah dengan cara melakukan penyinaran pada kumbung, tapi bukan sinar matahari langsung, dan jangan terlalu lama, cukup 10-15 menit aja lihat. Caranya yaitu dengan membuka pintu atau jendela kumbung yang mungkin sudah disediakan, dan secara otomatis sirkulasi udara juga akan bertambah. Jangan terlalu lebar, yang penting ada cahaya masuk yang bisa menerangi ruangan. Hal ini akan merangsang pertumbuhan jamur karena perubahan kondisi yang mendadak.  Jika terlalu lebar dibuka, hawa panas bisa masuk  merusak jamur yang sedang tumbuh dan suhu, kelembaban, akan berubah pula.
Buatlah kejutan lagi. Yaitu jika kumbung sudah begitu sangat lembab, disebabkan karena kondisi kumbung terlalu jenuh dengan uap air di udara. Ini juga bisa membuat jamur menjadi terlalu basah dan lembek kekuning kuningan. Maka hentikan penyiraman dan pengabutan selama 3-5 hari, ini akan membuat kumbung jadi normal kembali dan bisa merangsang pertumbuhan jamur karena perubahan kondisi yang terjadi dalam  kumbung, hal ini lakukan  1 minggu sekali.
Itulah beberapa cara untuk memaksimalkan hasil panen jamur tiram. Semoga berguna bagi para pelaku pebudidaya jamur tiram. Memang masih banyak lagi tips – tips yang mampu menambah hasil panen yaitu dengan menambahkan zat-zat nutrisi untuk pertumbuhan. Namun intinya untuk memperoleh hasil yang optimal, memang diperlukan perawatan yang bersih, benar dan baik.