Cara merawat dan membudidayakan jamur
tiram dengan benar akan menghasilkan hasil panen jamur tiram yang berkualitas
pula. Banyak orang bilang bahwa budidaya jamur tiram tidak sesulit yang
dijelaskan di buku-buku tebal yang berjejer di toko buku.
Jika kita berbicara asal panen, asal
berbuah, asal jamurnya keluar saja memang benar sangat mudah. Namun akhir-akhir
ini beberapa rekan mengeluhkan hasil panen jamurnya yang tidak maksimal. Hasil
panen hanya mencapai rata-rata 300 gram baglog. Padahal dengan
menggunakan beberapa trik ada yang di buku-buku konvensional maka kita bisa
mendapatkan hasil hingga 500 gram lebih.
Bagi para petani jamur terutama
pemula, mungkin belum tahu bagaimana caranya merawat jamur dengan
benar. Nah, oleh karena itu agar anda tidak perlu repot-repot membli buku
maka kita share trik yang biasa kita lakukan untuk meningkatkan hasil panen
jamur tiram dalam masa produksi.
A. Kondisi
Kumbung
Kondisi kumbung ini biasanya fokus
pada 3 faktor utama
1. Sirkulasi Udara
Perhatikan
sirkulasi udara di dalam kumbung jamur. Jangan sampai pengap dan tingka
kelembapan yang baik adalah sekitar 85%. Indikator sederhananya, bila
suasana di dalam kumbung cukup nyaman bagi anda untuk bernafas, maka jamur
dalam lingkungan yang baik untuk tumbuh. Kumbung yang kurang baik hasil
panennya biasanya memiliki sirkulasi udara yang buruk. Beberapa dikarenakan
jumlah log di dalam kumbung terlalu banyak sehingga terkesan sesak.
Jika kondisi kumbung sering berubah-ubah
(dengan perubahan yang sangat mencolok), maka akan mengakibatkan jamur akan dan
mempengaruhi produktifitasnya. Kondisi yang ideal untuk kumbung jamur adalah
suhu 22-28′C dan kelembaban 85-90%.
“Lakukan penyiraman lantai dan
pengkabutan ruangan agar kondisi itu tercapai”.
2. Pencahayaan
Jamur
memang tidak membutuhkan cahaya yang banyak namun kumbung juga tidak boleh
terlalu gelap
3. Kebersihan Kumbung
Tidak
sekedar kebersihan rak, atap dan sebagainya namun pastikan juga bahwa kumbung
bersih dari kontaminasi asap dan C02
B. Hama Jamur
Pengawasan terhadap hama jamur adalah
hal terpenting. Sebenarnya jika anda sudah menjaga 3 hal di atas maka akan
dapat meminimalisir hama jamur. Ini kami juga men-share tentang penyakit dan
cara menangani hama jamur
Hama pada Tumbuhan Jamur
Ada
beberapa jenis hama yang mengganggu pertumbuhan jamur, antara lain sebagai
berikut :
1. Serangga
Jenis
serangga yang sering mengganggu pertumbuhan jamur adalah lalat dan nyamuk.
Keberadaan serangga-serangga ini akan memakan miselium dan buah jamur sehingga
hasil panen jamur kurang maksimal. Selain itu hama serangga juga membawa virus
atau penyakit jamur, jadi sebisa mungkin lakukan pencegahan agar kumbung jamur
Anda terhindar dari hama serangga. Pencegahan dapat Anda lakukan dengan
memasang kawat kasa berukuran kecil pada bagian ventilasi, dan memasang plastik
bening pada luar pintu, agar serangga menghindari kumbung jamur.
2. Laba-laba
Hama
laba-laba biasanya akan memakan tubuh buah jamur dan menyebarkan spora jamur
yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman. Untuk pencegahannya bisa Anda lakukan
dengan cara menaburkan serbuk kapur pada lantai dan dinding ruang kumbung,
selanjutnya Anda juga bisa memusnahkan sarang laba-laba yang biasanya terdapat
di sela-sela tumpukan baglog jamur.
3. Cacing
Hama
cacing biasanya memakan miselium sehingga jamur gagal tumbuh. Oleh sebab itu,
pastikan proses sterilisasi dilakukan dengan sempurna agar telur-telur cacing
juga ikut mati.
4. Rayap
Hama
rayap biasanya memakan zat selulosa yang terkandung di dalam kayu, hal ini
tentu cukup mengkhawatirkan karena kemungkinan besar baglog juga akan mengalami
kerusakan. Untuk mencegahnya, Anda bisa menyemprotkan ekstrak sirih ke bagian
tanah atau bagian kumbung yang diserang rayap.
5. Siput
Biasanya
hama siput menyerang tubuh buah jamur sehingga pertumbuhannya kurang optimal.
Untuk mencegah kemungkinan buruk tersebut, Anda bisa menggunakan ekstrak jarak
pagar dan menyemprotkannya ke lantai ruang kumbung dan rak baglog jamur.
Penyakit pada jamur
Selain
adanya serangan hama pengganggu, tumbuhan jamur juga sering terkena beberapa
jenis penyakit yang disebabkan oleh fungi, kapang, bakteri, ataupun virus.
Biasanya penyakit-penyakit tersebut muncul apabila cara budidaya jamur yang
dilakukan kurang maksimal. Beberapa jenis penyakit yang menyerang jamur antara
lain sebagai berikut :
1. Tricoderma spp.
Biasanya
jamur yang terkontaminasi organisme ini ditandai dengan munculnya bintik-bintik
atau noda hijau pada media baglog jamur, sehingga pertumbuhan miselium
terhambat. Cara mencegahnya dengan melakukan sterilisasi peralatan maupun SDM
sebelum proses perawatan kumbung berlangsung.
2. Mucor spp.
Tumbuhan
jamur yang terkontaminasi mucor ditandai dengan munculnya noda hitam pada
permukaan baglog. Kondisi ini membuat pertumbuhan miselium kurang optimal,
sehingga jamur gagal untuk dibudidayakan. Cara pencegahannya bisa dilakukan
dengan mengurangi jumlah susunan baglog jamur dan menurunkan suhu ruangan kumbung
dengan mengatur sirkulasi udaranya.
3. Neurospora spp.
Penyakit
neurospora menimbulkan tepung berwarna orange pada permukaan kapas penyumbat
baglog. Pencegahan bisa Anda lakukan dengan melakukan sterilisasi media jamur
dan mengurangi jumlah susunan baglog.
4. Penicillium spp.
Munculnya
penicillium ditandai dengan tumbuhnya miselium berwarna cokelat atau merah tua.
Selanjutnya untuk melakukan pencegahan, yang terpenting adalah menjaga
kebersihan ruang inkubasi jamur.
5. Corpinus
Penyakit
corpinus biasanya menyerang jamur kuping, penyakit ini muncul dari alat-alat,
rak baglog, atau bibit yang kurang steril. Untuk mencegahnya, Anda bisa
melakukan pasteurisasi hingga suhu mencapai 60-70°C, dan menjaga kebersihan
alat, bibit, ruang kumbung jamur, SDM, dll.
Lakukan
segala tahapan budidaya jamur dengan benar, dan jagalah kebersihan sarana serta
prasarana yang Anda gunakan. Semoga tips bisnis pekan ini yang membahas cara
mencegah hama dan penyakit pada jamur bisa memberikan manfaat bagi para
pembaca. Jangan pernah takut untuk mencoba,
C. Cara Perawatan
Baglog
Kebanyakan para petani jamur baru
hanya membiarkan baglog tumbuh dengan sendirinya. Baglog pun perlu dirawat agar
tetap produktif. Caranya adalah:
1. Trik Membuka
baglog
Buatlah bukaan di bagian belakang baglog setelah panen pertama dari depan, dan
buka cincin baglog lalu lipat/ potong plastik, dengan begitu baglog akan
terbuka lebar bagian depannya. Hal ini akan membuat jamur bebas tumbuh keluar
dan lebih banyak. Namun perlu diingat bahwa hal ini akan menimbulkan penguapan
yang tinggi pada baglog, dan baglog akan cepat kering jika kondisi kumbung
tidak dijaga dengan baik.
Pertumbuhan dari Belakang dan sisi
pinggir hasil bukaan
2. Peremajaan Baglog
Jika baglog sudah beberapa kali panen atau baglog sudah agak lama, biasanya
permukaan baglog akan berwarna kecoklatan atau kehitaman, terutama di bagian
depan yang dibuka lebar. Ini akan menghambat pertumbuhan jamur yang akan
keluar, karena tertutup oleh serbuk kayu yang busuk atau mati. Maka lakukan
peremajaan, yaitu dengan membersihkan bagian baglog yang kotor/ rusak dengan
cara dikerik
bagian permukaan yang kotor/ rusak tersebut agar terlihat lagi bagian yang
putih dari baglog. Memang lama kelamaan baglog akan pendek, tapi cara ini makin
membuat baglog lebih produktif. Cara ini akan memicu pertumbuhan jamur kembali
setelah lama tidak panen.
3. Trik Kejutan Pada
Kumbung
Buatlah kejutan pada kumbung jamur. Kejutan ini adalah
dengan cara melakukan penyinaran pada kumbung, tapi bukan sinar matahari
langsung, dan jangan terlalu lama, cukup 10-15 menit aja lihat. Caranya yaitu
dengan membuka pintu atau jendela kumbung yang mungkin sudah disediakan, dan
secara otomatis sirkulasi udara juga akan bertambah. Jangan terlalu lebar, yang
penting ada cahaya masuk yang bisa menerangi ruangan. Hal ini akan merangsang
pertumbuhan jamur karena perubahan kondisi yang mendadak. Jika terlalu lebar dibuka, hawa panas bisa
masuk merusak jamur yang sedang tumbuh
dan suhu, kelembaban, akan berubah pula.
Buatlah kejutan lagi. Yaitu jika
kumbung sudah begitu sangat lembab, disebabkan karena kondisi kumbung terlalu
jenuh dengan uap air di udara. Ini juga bisa membuat jamur menjadi terlalu
basah dan lembek kekuning kuningan. Maka hentikan penyiraman dan pengabutan
selama 3-5 hari, ini akan membuat kumbung jadi normal kembali dan bisa
merangsang pertumbuhan jamur karena perubahan kondisi yang terjadi dalam kumbung, hal ini lakukan 1 minggu sekali.
Itulah beberapa cara untuk
memaksimalkan hasil panen jamur tiram. Semoga berguna bagi para pelaku
pebudidaya jamur tiram. Memang masih banyak lagi tips – tips yang mampu
menambah hasil panen yaitu dengan menambahkan zat-zat nutrisi untuk
pertumbuhan. Namun intinya untuk memperoleh hasil yang optimal, memang
diperlukan perawatan yang bersih, benar dan baik.