Sabtu, 28 Juni 2014

Potensi Bisnis Budidaya Jamur Tiram



Potensi Bisnis Budidaya Jamur Tiram

Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur konsumsi yang banyak diminati pasar. Kandungan protein, kalori, zat besi, dan berbagai macam vitamin yang terdapat di dalamnya sering dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan makanan sehat dengan cita rasa yang cukup nikmat. Hal inilah yang membuat kebutuhan pasar jamur tiram setiap harinya menunjukan peningkatan yang sangat tajam, sehingga jamur konsumsi ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi komoditas ekspor yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
 
Pada dasarnya jamur tiram hidup di daerah yang sejuk seperti di kawasan pegunungan maupun hutan. Biasanya jenis jamur ini tumbuh di permukaan batang pohon yang sudah lapuk atau di bawah pohon berdaun lebar yang intensitas cahaya mataharinya tidak terlalu besar. Namun, melihat potensi bisnis budidaya jamur tiram yang semakin cerah, banyak masyarakat yang mulai tertarik untuk mencoba membudidayakannya dengan media buatan yang tidak jauh berbeda dengan habitat aslinya. 


Menurut pengelompokannya jamur tiram berasal dari genus pleurotus yang memiliki ciri-ciri tangkai tumbuh menyamping. Beberapa jenis jamur tiram yang sering dibudidayakan masyarakat antara lain jamur tiram putih (pleurotus ostreatus), jamur tiram abu-abu (pleurotus sajorcaju), jamur tiram coklat  (pleurotus cystidiosus), jamur tiram merah (pleurotus flabellatus), serta jamur tiram kuning (pleurotus sp.). Di Indonesia sendiri, jenis jamur tiram yang banyak dibudidayakan yaitu jamur tiram yang berwarna putih (pleurotus ostreatus).
 

Selasa, 20 Mei 2014

BUDIDAYA TANAMAN JAMUR TIRAM



                                                   BUDIDAYA TANAMAN JAMUR TIRAM

SYARAT PERTUMBUHAN
                                                  Iklim 

 a)   Secara alami, jamur tiram Pleurotus ditemukan di hutan dibawah pohon berdaun lebar atau di bawah tanaman berkayu. Jamur tiram tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak dan remang-remang, di tempat terlindung miselium jamur akan tumbuh lebih cepat daripada di tempat yang terang dengan cahaya matahari berlimpah.
b)   Kelembaban ruangan optimal 90-96% yang harus dipertahankan dengan menyemprotkan air secara teratur.
c)   Suhu udara untuk pertumbuhan miselia adalah 26-28 derajat C dan untuk pertumbuhan tubuh buah adalah 28-30 derajat C. 


Media Tanam  Secara tradisional, di Jepang, bibit ditanam di dalam lubang atau garisan di kayu kering. Pengeringan dilakukan dengan tenaga sinar matahari atau listrik. Dalam budidaya modern, media tumbuh berupa kayu tiruan (log) yang dibuat dalam bentuk silinder. Komposisi media ini berupa sumber kayu (gergaji kayu, ampas tebu), sumber gula (tepung-tepungan), kapur, dan air.


Ketinggian Tempat Kondisi di atas lebih mudah dicapai di daerah dataran tinggi sekitar 800-900 m dpl. Kemungkinan budidaya jamur di dataran rendah tidaklah mustahil asalkan iklim ruang penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan keperluan  pertumbuhan jamur.  

                                          "SELAMAT MENCOBA BUDIDAYA JAMUR TIRAM"